MAKALAH IoT tema Kualitas Udara

MAKALAH
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengembangan Dan Implementasi Sistem Informasi










Disusun Oleh :

Setya Ning Martandhani      4117023










PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2019




KATA PENGANTAR

Segala puji dan  syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan dan Implementasi SI pada semester keempat ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada pembawa risalah Allah SWT, yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan pemenuhan dari tugas ujian akhir semester mata kuliah Pengembangan dan Implementasi SI. Namun makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam masalah serupa yang dapat digunakan olek khalayak umum dan pengembangan ilmu pengetahuan didalamnya.
Makalah ini memuat tema tentang  IoT Kualitas Udara sebagai salah satu tugas ujian akhir semester mata kuliah Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi.
Penulis  juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Endang Kurniawan, S.Kom, M.M, M.Kom., selaku Dosen mata kuliah Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi dan teman-teman yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Terima kasih.

Jombang, 06 Juli 2019

Penulis










1.      LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu mengembangkan produk berbasis Internet of ThingsInternet of Things (IoT) merupakan sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih sedikit yang mengerti arti dari istilah ini. Secara umum Internet of Things dapat diartikan sebagai benda-benda di sekitar kita yang dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet.
Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang tersambung dalam koneksi internet secara terus menerus. Sebagai contoh benda elektronik, bahan pangan dan termasuk benda hidup dan masih banyak lagi. Benda tersebut dapat ditanamkan sensor yang dibuat selalu aktif dan terhubung secara luas, baik dengan jaringan lokal maupun dengan jaringan global.
2.      STUDI LITERATUR
Penelitian ini membahas tentang prototipe alat pendeteksi kualitas udara di dalam ruangan dengan menggunakan mikrokontoler Wemos dan sensor MQ135 yang terhubung dengan platform IoT sebagai sistem monitoring dan notifikasi. Modul sensor MQ135 sebagai detektor kualitas udara, mengirimkan sinyal input untuk diproses oleh mikrokontroler Wemos board. Modul wifi yang terdapat pada Wemos board mengirimkan nilai yang terbaca oleh sensor ke platform IoT Thingspeak yang merekam data logging dalam bentuk grafik. Dalam hal ini, Thingspeak berfungsi sebagai bagian dari sistem monitoring. Sedangkan sebagai sistem notifikasi digunakan platform IoT Blynk apps. Blynk apps terhubung secara tidak langsung ke prototipe alat pendeteksi kualitas udara melalui internet. Nilai yang terbaca dari sensor diproses sesuai program dan jika memenuhi level sensor yang ditentukan maka sistem memberikan notifikasi kepada user melalui Blynk apps. Sistem ini berpotensi untuk digunakan sebagai sistem pemantauan kualitas udara di dalam ruangan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas udara yang sehat.
Keywords : Sistem Monitoring, Notifikasi, Kualitas Udara, Sensor, IoT
3.      METODOLOGI PENYUSUNAN LAPORAN
Penelitian ini mengacu pada model prototipe dengan tahapan seperti pada Gambar 1. Penelitian ini dimulai dengan proses komunikasi (comunication) untuk menentukan tujuan dan perencanaan cepat (quick plan) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan pemodelan (modeling quick design) dari sistem yang dirancang. Tahap selanjutnya adalah konstruksi prototipe (construction of prototype) yang terkait dengan perakitan perangkat keras dan pemrograman. Setelah perangkat keras dan program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah menyajikan sistem untuk dievaluasi (deployment delivery and feedback) oleh calon pengguna untuk mendapatkan masukan mengenai sistem yang dibuat dan untuk pengembangan selanjutnya.

Gambar 1 Model Prototipe

Variabel yang diamati adalah level kualitas udara dengan parameter zat-zat seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2) yang terkandung dalam udara di dalam ruangan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi literatur, eksperimen, pengujian fungsionalitas alat, pengujian pengukuran nilai kualitas udara dan menyimpulkan hasil secara keseluruhan.
4.      HASIL LAPORAN
1.      Desain dan Implementasi Sistem
Gambar 2 menjelaskan blok diagram yang menunjukkan korelasi antara bagian di dalam sistem monitoring kualitas udara dan dijelaskan sebagai berikut :
a.       Input yang di deteksi oleh sensor yaitu gas Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2).
b.      Sensor kualitas udara jenis MQ135 adalah sensor yang digunakan dan terhubung dengan mikrokontroler Wemos board.
c.       Input yang terbaca dari sensor diproses di dalam mikrokontroler dan modul wifi yang terdapat pada Wemos board mengirimkan informasi ke internet.
d.      Thingspeak sebagai platform IoT merekam data dari sensor di channel yang telah ditentukan dan memberikan output berupa grafik.
e.       Blynk Apps memberikan notifikasi kepada user malalui smartphone jika kualitas udara mengalami peningkatan pada level yang signifikan.



Gambar 2 Blok Diagram Sistem

Gambar 3 menjelaskan mengenai prototipe perangkat keras maupun komponen yang terkoneksi ke IoT :
a.    Sensor kualitas udara MQ135 dalam kondisi aktif untuk mendeteksi gas untuk mendeteksi gas seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2) yang terkandung dalam udara.
b. Sensor kualitas udara (MQ135) terhubung ke Wemos board. Hasil deteksi sensor dikirimkan ke Wemos board mikrokontroler dan diproses sesuai dengan program yang ada.
c.       Wemos board memiliki modul wifi, mengirimkan hasil deteksi ke cloud.
d.    Hasil deteksi sensor dikirimkan ke platform IoT. Blynk merupakan aplikasi yang berfungsi untuk memberikan notifikasi mengenai level kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor.
e.    Thingspeak merupakan platform yang dapat menampilkan hasil deteksi sensor secara real-time dalam bentuk grafik.
f.  Data pada Blynk apps dan Thingspeak dapat diakses melalui smartphone dan komputer. Secara khusus Blynk apps dapat diaksses oleh user melalui smartphone. Informasi dari Blynk apps berisi push notification kepada user jika kualitas udara mengalami peningkatan ke level yang berbahaya. Sedangkan Thingspeak yang dapat diakses melalui komputer maupun smartphone, berfungsi sebagai sistem monitoring yang merekam nilai deteksi sensor. Melalui kedua platform tersebut, user dapat mengetahui perubahan kualitas udara yang terjadi secara real-time.
g.      User dapat menerima notifikasi mengenai level kualitas udara dari Blynk Apps yang telah terinstal pada smartphone dan mengetahui data monitoring kualitas udara, dengan mengakses thingspeak.com.


Gambar 3 Sistem monitoring dan notifikasi kualitas udara berbasis IoT

Komponen komponen yang digunakan dalam sistem dijelaskan sebagai berikut :
a.       Sensor kualitas udara (MQ135)
Sensor MQ135 dapat mendeteksi zat atau gas berbahaya seperti Ammonia (NH3), Nitrogen Oxcide (NOX), Alcohol, Benzena, Carbon Monoxide (CO), dan Carbon Dioxcide (CO2).
b.      Wemos board mikrokontroler
Mikrokontroler pada dasarnya adalah sebuah komputer chip tunggal (single chip). Komponen utama pada mikrokontroler yaitu memori (RAM/ROM), Central Processing Unit (CPU), jalur Input/Output (I/O), timer, dan interrupt controller. Mikrokontroler yang digunakan adalah Wemos board yang mirip dengan Arduino Uno namun memiliki tambahan modul wifi built-in. Modul wifi tersebut akan mengirimkan hasil deteksi dari sensor ke internet. Software yang digunakan untuk memprogram Wemos board adalah Arduino Integrated Development Environment (IDE), yang merupakan sarana bagi programmer untuk menulis program komputer yang berisi instruksi dalam bahasa C dan kemudian di upload ke board mikrokontroler.
c.       Internet of Things
Internet of Things mengacu pada objek-objek unik yang dapat diidentifikasi dan direpresentasikan secara virtual ke dalam struktur Internet. Tujuan dari IoT adalah untuk memungkinkan segala sesuatu terhubung kapan saja, di mana saja, dengan apa pun dan siapa pun yang idealnya menggunakan jalur/jaringan apa pun dan layanan apa pun. Dalam penelitian ini objek yaitu detector kualitas udara yang terhubung dengan dua platform IoT yaitu Thingspeak dan Blynk.
d.   Thingspeak adalah platform IoT yang dapat mengumpulkan dan menyimpan data pada cloud dan mengembangkan aplikasi IoT. Data dari sensor dapat dikirimkan ke Thingspeak dari Arduino, Raspberry Pi, BeagleBone Black, dan hardware lainnya. Untuk dapat menggunakan platform Thingspeak, user perlu membuat akun dan menentukan channel pada akun tersebut. Platform Thingspeak akan memberikan API key yang kemudian diatur di dalam progam mikrokontoler, agar dapat melakukan fungsi pengiriman data dari sensor ke Thingspeak.
e.     Blynk adalah Platform aplikasi dengan IoS dan Android yang dapat mengontrol Arduino, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui internet. Blynk didesain untuk IoT dan dapat mengontrol hardware secara remote, dapat menampilkan sensor data, menyimpan data, memvisualiasikan data. Blynk perlu di install dan di setting agar dapat memberikan notifikasi kepada user. Blynk terintegrasi dengan kode program pada mikrokontoler lewat Blynk id yang didapatkan ketika membuat akun di Blynk. Penggunaan aplikasi Blynk dalam peneltian ini adalah untuk menampilkan notifikasi melalui smartphone Android.
f.       Smartphone
Smartphone digunakan untuk menampilkan notifikasi dari Blynk apps dan juga dapat digunakan untuk mengakses channel Thingspeak. User dapat menggunakan smartphone dengan sistem operasi IoS maupun Android. Prototipe dalam penelitian ini menggunakan Android smartphone sebagai media untuk melihat notifikasi yang dikirimkan kepada user.
2.      Pengujian Sistem
Hasil pengujian fungsi dari sistem ditunjukkan oleh Tabel 1. Pengujian terkait dengan fungsionalitas setiap komponen sebagai bagian dari sistem. Pengujian dilakukan dengan memberikan gas di sekitar area sensor MQ135. Dalam pengujian ini, contoh gas yang digunakan yaitu cairan Alkohol yang dituangkan pada permukaan kain yang menghasilkan gas alkohol, dan didekatkan pada area sensor. Sensor mendeteksi konsentrasi gas dan program pada Wemos board, mencocokkan dengan level kualitas udara yang telah diatur pada program sesuai dengan nilai yang terbaca oleh sensor.
Tabel 1. Pengujian Fungsionalitas Sistem
Komponen
Kondisi
Proses pengujian Fungsi
Hasil
Sensor kualitas udara MQ135
Detektor aktif dan sensor dalam kondisi stand by
Memberikan cairan alkohol atau mendekatkan asap di sekitar sensor MQ135
Sensor MQ135 dapat mendeteksi adanya peningkatan level alkohol, CO atau CO2
Wemos board Mikrokontroler
Detektor aktif dan mikrokontroler terhubung dengan sensor MQ135
Input analog dari sensor MQ135 diproses oleh mikrokontroler dan menghasilkan input analog yang dikirimkan ke mikrokontroler
Wemos board menerima input sinyal dari sensor dan memproses sinyal tersebut
Blynk
Blynk terinstal pada smartphone dan dalam kondisi aktif
Menguji jika nilai yang dikirim dari sensor dapat diteruskan ke Blynk

Blynk dapat menerima pesan notifikasi mengenai kualitas udara
Thingspeak

Thingspeak memiliki channel untuk merekam data kualitas udara yang terbaca oleh sensor MQ135
Menguji jika nilai sensor dapat terekam di chanel Thingspeak
Thingspeak dapat menerima data dari sensor dan ditampilkan pada grafik

Gambar 4 menunjukkan nilai analog yang terdeteksi oleh MQ135. Setiap titik adalah nilai yang terdeteksi secara real-time. Skenario pengujian dilakukan dengan mengaktifkan alat dan menempatkannya di dalam ruangan. Proses selanjutnya yaitu mengamati nilai yang ditampilkan di platform IoT Thingspeak. Nilai analog dari sensor yang terekam di Thingspeak diambil secara random pada periode waktu tertentu, sebagai sample data untuk mengetahui berapa rata-rata nilai analog yang terekam oleh sensor. Berdasarkan log data hasil pengujian dari Thingspeak dengan waktu pemantauan 20 menit, didapati bahwa nilai analog sensor berkisar pada 356 hingga 531. Rata-rata nilai analog sensor, dapat dihitung dengan menjumlahkan semua nilai analog dibagi dengan jumlah data. Dari pengujian ini, total penjumlahan nilai analog adalah 11254 dengan jumlah data 23. Sehingga didapatkan nilai analog rata-rata adalah 489,3.

Gambar 4 Grafik monitoring pada Thingspeak


Gambar 5 Notifikasi dari Blynk Apps
Program di mikrokontoler diatur pada tiga level deteksi kualitas udara yaitu level normal air, medium polluted dan highly polluted. Level normal air berada pada nilai analog kurang dari 400. Level medium polluted berada pada kisaran nilai 400 hingga 800. Sedangkan level highly polluted pada kisaran nilai analog diatas 800 hingga 1023. Dari sample hasil perhitungan yang dibahas sebelumnya, rata-rata nilai analog adalah 489,3. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa level kualitas udara pada waktu pengujian tersebut dilakukan, berada pada level medium polluted sehingga terdapat notifikasi yang dikirimkan ke smartphone user melalui Blynk apps.
Gambar 5 menujukkan push notification Blynk apps yang diterima oleh smartphone. Pesan berupa peringatan bahwa level kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor berada pada level medium dengan jangkauan nilai analog 400 hingga 800. Nilai analog yang dapat dibaca oleh sensor berada pada 0 hingga 1023 yang kemudian direpresentasikan oleh sensor ke dalam nilai tegangan 0 hingga 5 Volt. Pembacaan nilai oleh sensor dalam penelitian ini menggunakan nilai analog yang dibagai pada tiga level deteksi kualitas udara.
5.      KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Prototipe alat detektor kualitas udara dibangun dengan menggunakan mikrokontroler Wemos board, sensor kualitas udara MQ135 dan terhubung dengan platform IoT Blynk dan Thingspeak.
2.   Blynk apps terhubung dengan Wemos dan MQ135 melalui internet dan dapat mengirimkan push notification ke smartphone user mengenai level kualitas udara dalam ruangan yang terdeteksi.
3.    Thingspeak dapat melakukan fungsi monitoring dan menampilkan grafik mengenai kualitas udara yang terdeteksi oleh sensor MQ135 secara real-time
4.    Berdasarkan scenario pengujian yang dilakukan dengan menempatkan alat detektor kualitas udara di dalam sebuah ruangan selama 20 menit, didapati bahwa rata-rata level kualitas udara dalam ruangan tersebut menunjukan nilai analog 489,3 dimana ruangan tersebut terindikasi memiliki polusi udara tingkat menengah.
5.  Sistem monitoring dan notifikasi kualitas udara dapat berfungsi sesuai dengan tujuan, dan berpotensi digunakan pada ruangan yang membutuhkan pemantauan kualitas udara untuk dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas udara yang sehat.


DAFTAR PUSTAKA

1.      World Health Organization., 2010, “WHO Guidelines For Indoor Air Quality: Selected Pollutant”, Copenagen Denmark. [Online]. Available: https://bit.ly/2l7Kiny.
2.      J. Waworundeng, “Implementasi Sensor dan Mikrokontroler sebagai Detektor Kualitas Udara, Proceedings Seminar Multi Disiplin Ilmu Volume 1, 25 November 2017 pp 27. [Online]. Available: https://bit.ly/2sXrKtD.
3.      L. Fitria, R.A Wulandari, E. Hermawati, dan D. Susanna., “Kualitas Udara Dalam Ruang Perpustakaan Universitas X Ditinjau Dari Kualitas Biologi, Fisik, dan Kimiawi”., Journal Makara, Kesehatan Vol. 12 NO.2 Desember 2008, pp 76-82. [Online]. Available: https://bit.ly/2sSMLGP.
4.      C.S. Candrasari dan J. Mukono, “Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kebupaten Sidoarjo”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7 No. 1 Juli 2013: 21-25. [Online]. Available: https://bit.ly/2LMyW3A
5.      A.S. Suparman dan S.Yazid, “Purwarupa Sistem Pemantauan Kualitas Udara Secara Daring”., Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Open Journal System, Vol 1 No. 3 2014. [Online]. Available: https://bit.ly/2l2H3h4.
6.      Y. Fikri, Sumardi, dan B. Setiyono., “Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dengan Komunikasi Protokol TCP/IP”. Jurnal Transient, Vol.2, No.3, September 2013. ISSN:2302-9927, pp. 644. [Online]. Available: https://bit.ly/2MlWNIv
7.      A.S.R Sujatmoko, J. Waworundeng, dan A.K Wahyudi., “Rancang Bangun Detektor Asap Rokok menggunakan SMS Gateway untuk Asrama Crystal di Universitas Klabat”, Proceeding KNS&I 2015, Bali pp. 460-465. [Online]. Available: https://bit.ly/2MpnmN4.
8.      K. K Khedo and V. Chikhooreeah., “Low-Cost Energy-Efficient Air Quality Monitoring System Using Wireless Sensor Network”, Creative Commons Attribution 3.0 License, 2017. [Online]. Available: https://bit.ly/2HI235O.
9.      Waworundeng, L.D Irawan, dan C.A Pangalila., “Implementasi Sensor PIR sebagai Pendeteksi Gerakan untuk Sistem Keamanan Rumah menggunakan Platform IoT, Cogito Smart Journal vol 3 no. 2 2017 pp. 153- 163. [Online]. Available: https://bit.ly/2HEXiJZ
10.  R.S. Pressman and B.R. Maxim, Software Engineering, New York, McGraw-Hill Education, 2015.
11.  Technical Data MQ135. (2017) [Online]. Available: https://bit.ly/2xIeOh3
12.  J. Iovine., 2004, “PIC Robotics - A beginner’s guide to Robotics Projects using the PIC Micro”, McGraw Hill, New York.
13.  Wemos Electonics, “Wemos”, (2017), [Online]. Available: https://bit.ly/2Jfrz3J.
14.  M. McRoberts., 2010., Beginning Arduino, Springer, New York.
15.  Q.F. Hassan., Internet of Things A to Z, 2018., Willey-IEEE Press.
16.  O. Vermesan, P. Friess., 2013., Internet of Things: Converging Technologies for Smart Environments and Integrated Ecosystems, River Publisher.
17.  ThingSpeak, The MathWorks, Inc, 2018. [Online]. Available: https://bit.ly/2JKng0Q.
18.  Blynk. MIT License, (2017) [Online] Available: http://docs.blynk.cc



Komentar

Postingan Populer